Mengetuk Pintu Langit
Tahajud |
MENGETUK PINTU LANGIT DI SEPERTIGA MALAM TERAKHIR
1.
Dari Jabir ra, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya pada malam hari itu benar-benar ada
saat yang seorang muslim dapat menepatinya untuk memohon kepada Allah suatu
kebaikan dunia dan akhirat, pasti Allah akan memberikannya (mengabulkannya);
dan itu setiap malam.” (HR. Muslim dan Ahmad)
2.
Dari Abdullah bin Salam, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda, “Wahai manusia, sebarkanlah salam, berikanlah makanan, dan sholat
malamlah pada waktu orang-orang tidur, kalian akan masuk surga dengan selamat.”
(HR. Imam Tirmidzi)
3.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda yang
artinya, “Lazimkan dirimu untuk shalat malam karena hal itu tradisi orang-orang
shalih sebelummu, mendekatkan diri kepada Allah, menghapus dosa, menolak
penyakit, dan pencegah dari dosa.” (HR. Ahmad)
4.
Allah subhanahu wata’ala akan senantiasa memberikan kemuliaan
kepada hamba-Nya yang khusyuk dan istiqomah dalam mengamalkan sholat sunnah
tahajjud. Dari Sahal bin Sa’ad ra., ia berkata, “Malaikat Jibril datang kepada
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam lalu berkata, ‘Wahai Muhammad, hiduplah
sebebas-bebasnya, akhirnya pun kamu akan mati. Berbuatlah semaumu, pasti akan
dapat balasan. Cintailah orang yang engkau mau, pasti kamu akan berpisah.
Kemuliaan orang mukmin dapat diraih dengan melakukan shalat malam, dan harga
dirinya dapat ditemukan dengan tidak minta tolong orang lain.’”
5.
Rasululah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Seluruh
manusia dikumpulkan di tanah lapang pada hari kiamat. Tiba-tiba ada panggilan
dikumandangkan: “Di mana orang yang meninggalkan tempat tidurnya?, maka
berdirilah mereka yang jumlahnya sangat sedikit, lalu masuk surga tanpa hisab.
Baru kemudiaan seluruh manusia diperintah untuk diperiksa.”
6.
“Di malam hari terdapat suatu waktu yang tidaklah seorang muslim
memanjatkan do’a pada Allah berkaitan dengan dunia dan akhiratnya bertepatan
dengan waktu tersebut melainkan Allah akan memberikan apa yang ia minta. Hal
ini berlaku setiap malamnya,” (HR. Muslim no. 757).
7.
Ibnu Baththol berkata, “Waktu tersebut adalah waktu yang mulia
dan terdapat dorongan beramal di waktu tersebut. Allah Ta’ala mengkhususkan
waktu itu dengan nuzul-Nya (turunnya Allah). Allah pun memberikan keistimewaan
pada waktu tersebut dengan diijabahinya doa dan diberi setiap yang diminta,”
(Syarh Al Bukhari, 19/118).
8.
firman Allah, tabaroka wa ta’ala “Bangunlah (untuk sembahyang)
di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya), seperduanya atau kurangilah dari
seperdua itu sedikit,” (QS. Al Muzzamil: 2-3).
9.
Hendaklah setiap hamba bersiap diri dengan kembali pada Allah
kala itu agar mendapatkan sebab ijabahnya doa. Setiap muslim hendaklah
memperhatikan waktunya di malam dan siang hari dengan doa dan ibadah kepada
Allah Ta’ala. (Syarh Al Bukhari, 19/119).
Ref//#fbIslamqu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar