Jangan Salah dalam Bersikap
Diantara hal yang sangat prinsip dan mendasar dalam dien
Islam adalah masalah Aqidah, sehingga setiap muslim harus memahami masalah ini
dengan baik dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari – hari.
Dan diantara Aqidah yang harus kita ketahui adalah Aqidah Al
Wala’ wal Barra’ ( keberpihakan dan permusuhan ) atau bisa juga disebut
dengan “ Loyalitas dan anti Loyalitas “,
dan Aqidah ini sangatlah penting untuk dipahami oleh setiap muslim dengan benar
karena Aqidah ini akan menuntun kita untuk hanya berpihak kepada Alloh dan
Rosul Nya saja serta Kaum Muslimin.
Aqidah Al Wala’ wal Barra’ juga akan menuntun kita untuk
mencintai segala hal yang datang dari Alloh dan Rosul Nya dan membenci segala
hal yang bukan dari keduanya. Aqidah Al
Wala wal Barra’ juga meminta kita untuk mencintai dan membela Alloh dan
Rosul Nya serta mencintai Orang – orang yang mencintai dan membela Alloh dan
Rosul Nya dan membenci serta memusuhi siapa saja yang membenci dan memusuhi
Alloh dan Rosul Nya.
Secara
bahasa, al-wala’ berarti “mencintai, membela, dan
dekat”. Dari sini, terdapat istilah al-wali, yang
secara bahasa berarti orang yang dicintai, kawan (sahabat) atau penolong
(pembela), yaitu lawan dari “musuh” (al-‘aduww).
Secara
istilah, al-wala’ artinya mencintai orang-orang beriman karena
keimanan mereka, dalam bentuk membela, menolong, memberikan nasihat, memberikan
loyalitas, berkasih sayang, dan berbagai hak-hak orang-orang beriman (hak-hak
persaudaraan) lainnya yang wajib kita tunaikan.
“Dan
orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah)
menjadi wali (penolong) bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan)
yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan
mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. At-Taubah
[9]: 71)
Sedangkan al-bara’, secara
bahasa berarti “menjauh dari sesuatu, memisahkan diri darinya, dan berlepas
diri”.
Secara
istilah, al-bara’ berarti tidak memberikan loyalitas kepada
musuh-musuh Allah Ta’ala, baik orang-orang munafik atau orang kafir secara
umum, menjauhi mereka, dan memerangi mereka ketika orang-orang kafir tersebut
memerangi kaum muslimin, sesuai dengan kemampuan kita.
”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadikan
bapak-bapak dan saudara-saudaramu menjadi wali (kekasih), jika mereka lebih
mengutamakan kekafiran atas keimanan. Dan siapa di antara kamu yang menjadikan mereka sebagai
wali, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” (QS. At-Taubah [9]: 23)
”Kamu tidak akan
mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang
dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang
itu adalah bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, ataupun keluarga meraka.” (QS. Al-Mujadilah [58]: 22)
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
“Ikatan iman yang paling kuat adalah
memberikan loyalitas karena Allah, memberikan sikap permusuhan karena Allah,
mencintai karena Allah, dan membenci karena Allah.”
(HR. Al-Baghawi
dalam Syarhus Sunnah, 3: 429; dinilai hasan oleh
Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 998)
Orang yang tidak memahami Aqidah ini akan berlaku
terbalik dari yang seharusnya, dia akan membenci keimanan dan ridho kepada
kekafiran, dia akan membenci syariat Islam dan senang dengan yang selain Islam,
dia membenci sistem Khilafah yang datang dari Alloh dan Rosul Nya namun sangat
mengagungkan demokrasi yang berasal dari sampah pemikiran kaum kafir.
Oarang yang gagal paham dalam Aqidah Al Wala’ wal
Barra’ juga akan salah dan bingung dalam
bersikap, berpendapat dan berbuat, sehingga sering kali kita melihat mereka
yang mengaku muslim tapi justru membela dan menyokong kekafiran.
”Kamu tidak akan
mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang
dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang
itu adalah bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, ataupun keluarga meraka.” (QS. Al-Mujadilah [58]: 22)
Untuk itu pahamilah Aqidah
ini dengan baik dan benar, agar kita tidak salah dalam memberikan loyalitas
kita, kecintaan kita, keberpihakan kita dan pembelaan kita, semua itu harus
kita berikan hanya kepada Alloh ï·» dan Rosul Nya ï·º kaum Musimin seluruhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar