Breaking

Alloh Hancurkan Kaum Pembangkang

Adzab Alloh
Adzab Alloh swt

Di antara sifat orang yang bijaksana adalah bercermin dari sebuah pengalaman. Bahkan, hal itu adalah salah satu sifat seorang mukmin. Memang indah wejangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam saat beliau bersabda,

لاَ يُلْدَغُ الْمُؤْمِنُ مِنْ جُحْرٍ وَاحِدٍ مَرَّتَيْنِ

“Tidaklah seorang muslim tersengat bisa dari satu lubang (binatang buas) sebanyak dua kali.” Diriwayatkan oleh Al-Bukhary, Muslim, Abu Dawud, dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.

Sungguh, dalam kisah umat-umat terdahulu, terdapat pelajaran yang sangat mendalam dan renungan yang harus selalu menggetarkan hati orang-orang yang hidup setelah mereka.

Bagaimana tidak, kisah-kisah kehancuran mereka diuraikan pada berbagai surah dalam Al-Qur`an. Kemudian, Allah ‘Azza wa Jalla memberi peringatan kepada umat ini dengan nasihat yang sangat mendalam. Di antaranya, Allah Jalla fi ‘Ulahu berfirman,

فَكَأَيِّنْ مِنْ قَرْيَةٍ أَهْلَكْنَاهَا وَهِيَ ظَالِمَةٌ فَهِيَ خَاوِيَةٌ عَلَى عُرُوشِهَا وَبِئْرٍ مُعَطَّلَةٍ وَقَصْرٍ مَشِيدٍ. أَفَلَمْ يَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَتَكُونَ لَهُمْ قُلُوبٌ يَعْقِلُونَ بِهَا أَوْ آذَانٌ يَسْمَعُونَ بِهَا فَإِنَّهَا لَا تَعْمَى الْأَبْصَارُ وَلَكِنْ تَعْمَى الْقُلُوبُ الَّتِي فِي الصُّدُورِ.

“Maka betapa banyak negeri yang telah Kami binasakan karena (penduduk)nya dalam keadaan zhalim, sehingga bangunan-bangunannya runtuh, dan (betapa banyak pula) sumur yang telah ditinggalkan dan istana yang tinggi (tidak berpenghuni). Maka, tidak pernahkah mereka berjalan di muka bumi sehingga hati (akal) mereka dapat memahami, atau telinga mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, melainkan yang buta ialah hati yang berada di dalam dada.” [Al-Hajj: 45-46]

Siapakah mereka yang membuat bangunan menakjubkan itu?
Para pembuatnya adalah kaum Tsamud, ummat Nabi Shalih, sebagaimana dikisahkan dalam Al-Quran: “Dan kepada kaum Tsamud (Kami telah mengutus) saudara mereka, Shalih. Ia berkata, “Hai kaumku, sembahlah Allah, tidak ada Ilah bagi kalian selain-Nya… Kalian dirikan istana-istana di tanah-tanahnya yang datar dan kalian pahat gunung-gunungnya untuk dijadikan rumah; maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah kalian merajalela di muka bumi membuat kerusakan.” (Surat Al-A’raaf ayat 73-74).

Pada ayat lain mereka disebut Ashabul-Hijri (penduduk kota Al-Hijr): “Dan sesungguhnya penduduk (kota) Al-Hijr telah mendustakan para rasul, dan Kami telah mendatangkan kepada mereka (tanda-tanda) kekuasaan Kami, tetapi mereka selalu berpaling darinya. Dan mereka memahat rumah-rumah dari gunung batu (yang didiami) dengan aman.” (Surat Al-Hijr ayat 80-82).

Kaum Tsamud adalah kaum yang mengingkari ajaran Nabi Shalih, bahkan mereka menyembelih unta betina yang merupakan mu’jizat Nabi Shalih, lalu menantang kedatangan adzab buat mereka.

Tantangan itu dijawab Allah dengan menimpakan gempa atas mereka. “Karena itu mereka ditimpa gempa, maka jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat tinggal mereka.” (Surat Al-A’raaf ayat 78).

Pada ayat lain dikatakan, Allah juga mengirimkan bencana petir yang dahsyat: “Dan adapun kaum Tsamud maka mereka telah Kami beri petunjuk tetapi mereka lebih menyukai buta (kesesatan) dari petunjuk itu, maka mereka disambar petir adzab yang menghinakan disebabkan apa yang telah mereka kerjakan.” (Surat Fushilat ayat 17)

Demikian dahsyatnya bencana yang Allah timpakan itu sehingga tiada seorang pun kaum Tsamud yang tersisa. Mereka punah: “Dan kaum Tsamud, maka tidak seorang pun yang ditinggalkan-Nya (hidup).” (Surat An-Najm ayat 51). Sehingga, kata Allah dalam Al-Quran, seolah-olah kaum Tsamud tidak pernah ada di muka bumi ini: “Seolah-olah mereka belum pernah berdiam di tempat itu. Ingatlah, sesungguhnya kaum Tsamud mengingkari Rabb mereka. Ingatlah, kebinasaanlah bagi kaum Tsamud.” (Surat Huud ayat 68)

Yang menakjubkan, meski petir yang Allah kirim itu memusnahkan seluruh kaum Tsamud namun bangunan hasil karya mereka tetap dibiarkan utuh oleh-Nya. Maksudnya tak lain agar menjadi bukti bagi kita, kaum yang hidup sesudahnya, tentang keberadaan suatu kaum ahli bangunan yang telah Allah binasakan karena kekafiran mereka. “Dan (juga) kaum ‘Aad dan Tsamud, dan sungguh telah nyata bagi kamu (kehancuran mereka) dari (puing-puing) tempat tinggal mereka…” (Surat Al-Ankabut ayat 38)


ref//arbionline

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.