Jangan Ikuti, Walau Dia Bergelar Kiyai
Katakan Tidak Padanya |
Di setiap
penghujung tahun masehi Aqidah Ummat Islam selalu diuji dengan hal yang
terlihat biasa saja dan ringan, tetapi sebenarnya itu adalah kesalahan fatal
dan sangat berbahaya, ujian pertama adalah pada tanggal 25 Desember yang disitu
ada perayaan kaum Kuffaar bernama Natal,
dan ujian yang ke dua adalah tanggal 31 Desember yang malam harinya
adalah Malam Tahun Baru Masehi 1 Januari.
Setiap tahun
ujian itu diulang – ulang dan setiap tahun pula banyak diantara saudara kita
yang gagal dan bahkan runtuh bangunan kaimanannya ( Astaghfirulloh ) mulai dari
mengucapkan selamat natal sampai ikut dan larut dalam acara itu dan bahkan ada
diantara mereka yang justru mau berepot – repot menjadi jongos / anjing penjaga
acara mereka.
Tidakkah mereka
membaca firman Alloh ï·»
“Sungguh telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya
Allah adalah Al Masih putra Maryam”, padahal Al Masih (sendiri) berkata: “Hai
Bani Israel, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu” Sesungguhnya orang yang
mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya
surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang lalim itu
seorang penolong pun.“[QS. Al-Maidah:72 )
“Sungguh telah kafirlah orang-orang yang mengatakan: “Bahwasanya
Allah salah satu dari yang tiga”, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan (yang
berhak disembah) selain Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa
yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan
ditimpa siksaan yang pedih.“[QS.Al Maidah:73]
Cukuplah katakan kepada
mereka : Untukmu agamamu, dan
untukkulah, agamaku. (QS Al Kafirun: 6)
Dan tanggal 1 januari menurut
The World Book Encyclopedia tahun 1984, volume
14, halaman 237
“Penguasa
Romawi Julius Caesar menetapkan 1 Januari sebagai hari permulaan tahun baru
semenjak abad ke 46 SM. Orang Romawi mempersembahkan hari ini (1 Januari)
kepada Janus, dewa segala gerbang, pintu-pintu, dan permulaan (waktu). Bulan
Januari diambil dari nama Janus sendiri, yaitu dewa yang memiliki dua wajah –
sebuah wajahnya menghadap ke (masa) depan dan sebuahnya lagi menghadap ke
(masa) lalu.”,
Perayaan Tahun di beberapa Negara terkait dengan Ritual Keagamaan
Bulan Januari (bulannya Janus) juga ditetapkan
setelah Desember dikarenakan Desember adalah pusat Winter Soltice, yaitu
hari-hari dimana kaum pagan penyembah Matahari merayakan ritual mereka saat
musim dingin. Pertengahan Winter Soltice jatuh pada tanggal 25 Desember, dan
inilah salah satu dari sekian banyak pengaruh Pagan pada budaya kristen selain
penggunaan lambang Salib Tanggal 1 Januari sendiri adalah seminggu setelah
pertengahan Winter Soltice, yang juga termasuk dalam bagian ritual dan perayaan
Winter Soltice dalam Paganisme.
tradisi perayaan tahun baru di beberapa negara
terkait dengan ritual keagamaan atau kepercayaan mereka—yang tentu saja sangat
bertentangan dengan Islam.
Bila sudah seperti ini masih maukah kita ikut –
ikutan sibuk dengan acara mereka, atau ikut – ikutan Ulama yang sedang binggung
dengan keadaan dirinya sendiri sehingga dia membolehkan itu semua. Mohonlah kepada
Alloh ï·» agar kita semua selamat dari fitnah ini.
Wallohu A’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar