Pemimpin Yang Berdusta
Pendusta |
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Akan datang kepada manusia tahun-tahun yang penuh
dengan penipuan. Ketika itu pendusta dibenarkan sedangkan orang yang jujur
malah didustakan, pengkhianat dipercaya sedangkan orang yang amanah justru
dianggap sebagai pengkhianat. Pada saat itu Ruwaibidhah berbicara.” Ada yang
bertanya, “Apa
yang dimaksud Ruwaibidhah?”. Beliau menjawab, “Orang bodoh yang turut
campur dalam urusan masyarakat luas.” (HR. Ibnu Majah, disahihkan al-Albani dalam
as-Shahihah [1887] as-Syamilah).
Keberadaan para pemimpin
bejat zalim lagi jahil sangat dikhawatirkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
“Sesungguhnya yang aku takutkan
atas umatku adalah (berkuasanya) para pemimpin yang menyesatkan.”
(HR. Abu Dawud, al-Tirmidzi, Ahmad, dan al-Darimi. Dishahihkan oleh Al-Albani
dalam al-Shahihah: 4/109, no. 1582, dalam Shahih al-Jami’, no. 1773 dan 2316)
Mengapa demikian…..karena fitnah yang ditimbulkannya lebih
menakutkan daripada fitnah Dajjal. Abu Dzar radhiyallahu 'anhu pernah pertanya
kepada Nabi shallallahu
'alaihi wasallam,
“Wahai Rasulullah, apa yang lebih
engkau takutkan atas umatmu daripada Dajjal. Beliau menjawab, “Para pemimpin
yang mudhillin (menyesatkan)”.” (HR. Ahmad. Syaikh Al-Albani
mengatakan para perawinya terpercaya kecuali Ibnu Luhai’ah buruk hafalannya.)
AL-AIMMAH AL-MUDHILLIN (para pemimpin penyesat
umat) masuk di dalamnya para umara (pemimpin pemerintahan), ulama, dan ahli
ibadah. Para umara tersebut adalah mereka yang menerapkan hukum dengan selain
hukum Islam, bertindak dzalim, dictator dan kejam, dan tidak menunaikan hak-hak
rakyat.
Para ulama yang menjadi pemimpin menyesatkan karena mereka
menyembunyikan ilmu dan merubah-rubahnya. Suka mengakali dalil untuk
kepentingan syahwatnya atau kepentingan para pemimpinnya.
Sedangkan para ahli ibadah yang menjadi pemimpin menyesatkan,
karena mereka suka membuat tata cara ibadah baru yang tidak pernah dicontohkan
oleh Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, lalu mereka ditiru dan diidolakan. Apalagi kalau
mereka sampai memotifasi umat untuk melaksanakannya. Akibatnya, dia sesat dan
menyesatkan manusia. Keberadaan mereka itulah yang menyebabkan Islam akan
roboh.
Dari Ziyad bin Hudair
berkata. Umar radhiyallahu
'anhu berkata kepadaku, “Apakah engkau tahu apa yang akan
menghancurkan Islam?” Aku (Ziyad) menjawab, “Tidak.” Beliau berkata, “Yang akan
menghancurkannya adalah menyimpangnya ulama, gugatan orang munafik terhadap
Al-Kitab, dan hukum para pemimpin yang menyesatkan.” (HR. al-Daarimi. Syaikh
Al-Albani mengatakan dalam Takhrij al-Misykah (1/89), “sanadnya shahih.”)
Pemimpin-pemimpin
bejat suka membangun pencitraan dan menipu rakyat, padahal -sebenarnya- mereka
adalah makhluk yang sangat durhaka kepada Tuhannya, minim pemahaman agama dan
penerapannya. . .
. . . Dan dosanya diperparah dengan memusuhi kaum muslimin yang
istiqamah memegang agamanya dan berusaha menghancurkan Islam sampai
akar-akarnya.
Kita memohon kepada Alloh
Azza Wa Jalla, semoga kita dilindungi dari dosa dan kesesatan, sekiranya kita
menjadi pemimpin janganlah kita menjadi pemimin yang dzalim, kita jadi ulama
semoga bukan ulama yang menyesatkan, dan sekiranya kita menjadi ahli ibadah
maka bukan ahli ibadah yang beribadah tanpa dasar ilmu.
Wallohu A’lam
sumber : VOA - Islam
sumber : VOA - Islam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar