Breaking

Untuk Para Pendengki

Jaga Lisan
Jaga Lisan

Dalam pergaulan maka akan kita temukan bermacam – macam karakter manusia yang karakter itu sejatinya adalah mencerminkan siapa dia sebenarnya, dan kita juga bisa menilai kualitas pribadi dan keilmuan seseorang dari karakter nya dan tindak – tanduknya.

Semakin mendalam ilmu yag dia miliki maka akan semakin lembut dan santun budi pekertinya, akan semakin indah perilakunya yang tercermin dari tindak tanduknya,  Begitu juga sebaliknya.

Namun yang akan kita bicarakan dalam kesempatan ini adalah perilaku sebagian orang yang gemar sekali memberikan label buruk kepada saudara sesama muslim, tanpa memberikan keringanan kepada saudaranya yang mungkin menurut dia melakukan kesalahan, dia langsung mengatakan si fulan pelaku bid’ah, si fulan salah dalam berpendapat, salah ber ijtihad dan lain sebagainya dan dia tidak ragu – ragu untuk  menyebarkan kesalahannya agar diketahui semua orang. Dia tidak sadar bahwa apa yang dia lakukan adalah mencederai hati saudaranya, dan lebih jauh lagi dia mencederai ukhuwah sesama kaum muslimin.

"Diriwayatkan dari Ibnu Umar, beliau berkata: "Rasulullah SAW bersabda: Seorang muslim itu adalah saudara muslim yang lain. Oleh sebab itu, jangan menzdalimi dan meremehkannya dan jangan pula menykitinya." (HR. Ahmad, Bukhori dan Muslim)

Dan yang lebih jauh dari itu adalah sebagian orang yang dengan sangat lancang dan beraninya dia menghujat ustadz yang mungkin tidak sepaham dengan dia, dikatakan penebar syubhat, bodoh, tidak berilmu, tidak diatas sunnah, salah berpendapat dan lain sebagainya.

Ketahuilah wahai kalian para pendengki !

Mereka para ustadz melakukan kesalahan karena mereka beramal ( berbuat ) sesuatu untuk agama ini, sedangkan kalian bebas dari kesalahan karena kalian tidak beramal      ( tidak berbuat ) kalian adalah kaum penonton yang hanya bisa berkomentar.

Mereka para ustadz mungkin salah dalam berpendapat dan ber ijtihad, itu karena mereka peduli dengan urusan ummat islam, mereka resah melihat kondisi ummat  islam, sehingga mereka harus melakukan sesuatu untuk ummat ini, mereka keluarkan fatwa dan memberikan pendapat untuk menyelesaikan masalah ummat yang tentunya mereka lakukan atas dasar ilmu yang ada pada mereka.

Bila kemudia ada kesalahan dalam pendapat dan ijtihad mereka, tetap harus kita hormati dan hargai usaha mereka dalam menjaga ummat ini sebagaimana Alloh dan Rosul Nya pun menghargai mereka.

Dari ‘Amru bin Al-‘Aash radliyallaahu ‘anhu : Bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

 “Apabila seorang hakim menghukumi satu perkara, lalu berijtihad dan benar, baginya dua pahala. Dan apabila ia menghukumi satu perkara, lalu berijtihad dan keliru, baginya satu pahala”

 (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari 13/268 dan Muslim no. 1716)

Dalam hadits ini Alloh Azza Wa Jalla memberikan 1 pahala ketika ijtihad atau pendapat yang dikeluarkan keliru.

Tapi kalian wahai kaum pendengki !

Kalian langsung menghujat mereka para ustadz yang tidak sejalan dengan kalian, kalian hina dan rendahkan mereka, padahal syariat meminta kita untuk menghormati mereka.
Padahal mereka para ulama dan ustadz yang kalian anggap salah, telah melakukan dengan dasar ilmu yang mereka punya, sedangkan kalian ! ilmu apa yang kalian punya, seberapa besar upaya kalian dalam menyelematkan ummat ini.

Sangat wajar bila kalian tidak pernah salah dalam berpendapat dan ber ijtihad, karena kalian memang tidak pernah melakukannya itu karena kalian memang tidak mempunya ilmu yang cukup untuk melakukanya dan sejatinya kalian adalah orang – orang yang bodoh ( tidak ber ilmu ).
Untuk kaum pendengki seperti kalian, hanya ada satu ungkupan


“ TERLALU “

Kendalikan lisan kalian, hormati orang – orang yang ada diatas kalian

Dari Abu Hurairah ra., Rosululloh Muhammad saw. bersabda:

“Barangsiapa yang beriman kepada Alloh dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata yang baik atau – kalau tidak dapat berkata yang baik, hendaklah ia berdiam diri saja” (Muttafaq ‘alaih )

Wallohu A’lam

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.