Breaking

Semangat Diawal dan Lemah Diakhir

Ramadhan
Ramadhan

Ibadah puasa pada bulan Ramadhan adalah ibadah yang sangat luar biasa, karena dengan datang nya bulan Ramadhan banyak diantara kita yang kemudian mendadak berubah menjadi relijius. Yang jarang kemasjid mendadak rajin kemasjid, yang jarang membaca Al Qur’an menjadi rajin membaca Al Q ur’an dan banyak hal luar biasa lainya yang kita temukan seiring dengan datangnya bulan Ramadhan.

Akan tetapi fenomena ini secara umum tidak berlangsung lama, karena seiring berjalannya bulan Ramadhan, maka jumlah orang – orang yang meramaikan bulan Ramadhan dengan amal ibadahpun berkurang. Satu per satu bilangan Bulan Ramadhan bertambah, maka satu persatu pula jumlah orang yang beribadah berkurang. Dan hal ini terjadi hampir disetiap masjid dan mushollah. Aduh ada apaya dengan dengan mereka…?  

Padahal sekiranya mereka mengetahui keutamaan bulan Ramadhan, pastilah mereka tidak akan mensia – siakan nya dan membiarkan Ramadhan ini berlalu tanpa makna. Kuncinya adalah Istiqomah, kalo iman atau keyakinan sepertinya kita semua sangat mengimani dan menyakini bahwa Ramadhan adalah bulan penuh berkah. Setiap kita juga pasti yakin bahwa ibadah di bulan Ramadhan sangatlah besar ganjaran pahalanya, makanya ketika Ramadhan datang kita semua bersemangat dan berlomba – lomba untuk datang kemasjid, membaca Al Qur’an dll.

Akan tetapi sedikt sekali diantara kita yang sanggup Istiqomah dalam beribadah terkhusus di bulan Ramadhan ini, sehinga banyak diantara kita yang berguguran dan tidak mampu menyelesaikan Ramadhan ini dengan sebaik – baiknya.

Dan memang hal terberat dalam urusan ibadah adalah istiqomah, tidak perduli di bulan Ramadhan maupun bulan yang lain. Tidak perduli manusia biasa atau para wali Alloh, karena Nabi kita Muhammad Shallallaahu alaihi wa sallam pun merasakan berat ketika di perintahkan Alloh Azza Wa Jalla untuk ber istiqomah.
Allâh Azza wa Jalla berfirman:

فَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ وَمَنْ تَابَ مَعَكَ وَلَا تَطْغَوْا إِنَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

Maka tetaplah kamu (pada jalan yang benar), sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah bertaubat bersama kamu. Dan janganlah kalian melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha melihat apa yang kalian kerjakan [Hûd/11: 112]

RINGKASAN TAFSÎR

(Maka tetaplah kamu [pada jalan yang benar]), yaitu beristiqomahlah kamu, (sebagaimana diperintahkan kepadamu) di dalam kitab-Nya, ber‘aqîdahlah yang benar, beramal solehlah dan tinggalkan kebatilan tanpa menyimpang ke kiri ataupun ke kanan dan terus meneruslah dalam keadaan seperti itu sampai kamu wafat. (dan [juga] orang yang telah bertaubat bersama kamu), yaitu para Sahabat Nabi Shallallahu alaihi wa sallam dan kaum Mukminin, agar kalian mendapatkan balasan yang baik kelak di hari Perhitungan (yaumul-hisâb) dan hari Pembalasan (yaumul-jazâ’).

(Dan janganlah kalian melampaui batas), dengan berlebih-lebihan dari batas-batas yang telah ditentukan oleh Allâh Azza wa Jalla , baik di dalam keyakinan maupun amal.

(Sesungguhnya Dia Maha melihat apa yang kalian kerjakan) Dia (Allâh Azza wa Jalla ) tidak akan pernah lalai terhadap apa yang kalian kerjakan dan Maha mengetahui segala sesuatu yang disembunyi-sembunyikan, meskipun tidak tampak di hadapan manusia.
Ayat di ataslah yang menurut Nabi Shallallahu alaihi wa sallam sangat berat untuk dilaksanakan.

Ibnu ‘Abbâs Radhiyallahu anhuma berkata:

مَا نُزِّلَ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلّمَ- آيَةً هِيَ أَشَدُّ وَلَا أَشَقُّ مِنْ هذِهِ الآيَةِ عَلَيْهِ، وَلِذلِكَ قَالَ لِأَصْحَابِه حِيْنَ قَالُوْا لَه: لَقَدْ أَسْرَعَ إِلَيْكَ الشَّيْبُ! فَقَالَ : شَيَّبَتْنِيْ هُوْدٌ وَأَخْوَاتُهَا

Tidaklah ada satu ayat pun yang diturunkan kepada Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam yang lebih berat dan lebih susah daripada ayat ini. Oleh karena itu, ketika beliau ditanya, ‘Betapa cepat engkau beruban’, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada Sahabatnya, ‘Yang telah membuatku beruban adalah surat Hûd dan surat-surat semisalnya ( diriwayatkan oleh at-Tirmidzi no. 3297 dan yang lainnya. Dishahîhkan oleh Syaikh al-Albâni dalam ash-Shahîhah no. 955.)

Akan tetapi inipun tidak bisa kita jadikan alasan melemahnya semangat ibadah kita di bulan Ramadhan ini, karena seberat apapun ibadah itu, sejatinya kita pasti mampu melaksanakannya karena tidak lah Alloh swt bebankan kecuali sesuai dengan kesanggupan kita sebagai hambanya.

Semoga kita semua dierikan kemampuan untuk Istiqomah dalam beribadah kepadan – Nya.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.