Ini Untukmu Wahai Para Pejuang
Para Pejuang |
يُرِيدُونَ
لِيُطْفِئُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَاللَّهُ مُتِمُّ نُورِهِ وَلَوْ
كَرِهَ الْكَافِرُونَ
Mereka ingin memadamkan cahaya Allah
dengan mulut (tipu daya) mereka, tetapi Allah (justru) menyempurnakan
cahaya-Nya, walau orang-orang kafir membencinya.” (ash-Shaff: 8)
Ada tujuh cara yang dilakukan oleh
kaum kafir Quraisy untuk memadamkan cahaya Allah Ta’ala:
1. Tasywiih/Perusakan citra
Nabi Muhammad diberitakan sebagai
tukang sihir, orang gila, penyair. Quraisy pun bersepakat menyebut Nabi
Muhammad sebagai penyihir karena mampu menceraiberaikan antara ibu dengan anak
dan suami dengan istri.
Saat ini, umat Islam mengalami
perusakan citra dan terstigma negatif. Orang yang menjalankan muslim dengan
taat, misalnya berjenggot dan berjilbab lebar, dicap sebagai teroris.
2. Tahdiid/Intimidasi
Abu Jahal bahkan mengancam Nabi
Muhammad agar tidak shalat di Ka’bah.
3. Ta’dziib/Penyiksaan
Penyiksaan ini dilakukan Quraisy
terhadap orang-orang yang lemah dan tidak memiliki perlindungan. Bahkan Quraisy
pun menyiksa Abu Bakar dan melempari Rasulullah dengan isi perut unta ketika
sedang shalat.
4. Targhiib/Rayuan
Nabi Muhammad dirayu dengan harta,
kekuasaan, dan wanita. Quraisy juga merayu Abu Thalib agar memberikan Nabi
Muhammad kepada Quraisy, sebagai gantinya, Abu Thalib akan diberikan pemuda
paling cakap dari Quraisy.
5. Ta’jiiz/Pelemahan
Abu Jahal pernah merenggut Zainab
binti Rasulullah hingga Zainab keguguran. Abu Jahal juga menampar Asma binti
Abu Bakar. Tujuannya untuk melemahkan Rasulullah dan Abu Bakar. Ayash dikelabui
oleh Quraisy yang mengatakan bahwa ibunya mengancam tidak akan berteduh dan
mandi sampai Ayash kembali ke Makkah.
6. Al-Ightiyaal/Upaya pembunuhan
Upaya pembunuhan Nabi Muhammad
dilakukan berkali-kali oleh Quraisy. Abu Lahab pernah membuat jebakan dan
menaruh ranting-ranting untuk menghalangi jalan Nabi Muhammad. Nazhar bin
Harits pun pernah mencekik Nabi Muhammad.
7. Muqoothoah/Pemboikotan
Bukan sekadar pemboikotan ekonomi,
namun juga pemboikotan sosial.
Bagi seorang Muslim, ujian merupakan
cara Allah Ta’ala untuk menyeleksi antara orang yang benar-benar beriman dengan
orang yang munafik/oportunis/hanya mencari keuntungan dunia. Fungsi dari ujian
ialah untuk menyucikan setiap insan. Ujian juga berfungsi menghilangkan
unsur-unsur yang buruk dalam dakwah.
Seseorang akan diuji sesuai dengan
kadar imannya. Jika imannya kokoh, ujiannya akan semakin berat. Jika imannya
ringan, kadar ujiannya lebih kecil. Jika ujian kita belum naik, bisa jadi
karena iman kita yang belum bertambah.
Ref//fbislamqu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar