Melawan Kezaliman adalah Ciri Orang Beriman
Buya Hamka |
Salah satu kehormatan
yang Allah Ta’ala berikan pada pada umat
Islam adalah Allah telah menganugerahkan kepada umat ini :
‘kehormatan memperjuangkan
kedaulatan tanah air’ dan
‘menjadikan perlawanan
terhadap orang yang zhalim dan sewenang wenang’
sebagai karakter dan sifat
utama kaum muslimin.
Allah berfirman dalam Al
Quran surat Asy Syura [42] ayat 39 :
وَالَّذِينَ إِذَا أَصَابَهُمُ الْبَغْيُ هُمْ يَنْتَصِرُونَ
Dan orang orang yang apabila
diperlakukan dengan zhalim, maka mereka membela diri.
Ayat diatas jelas menunjukkan bahwa
kaum muslim harus melawan kezaliman , dan bukan berlindung dibalik kata kata
yang lemah gemulai.
Karakter utama umat ini adalah berani dalam menentang kezaliman dan
kebatilan
Dalam sebuah khutbahnya, Amirul
Mukminin Umar bin Khattab pernah berkata dengan keras kepada yang hadir :
“Hai kaum muslim. Bagaimana menurutmu jika suatu saat Umar
mengajakmu pada jalan kebatilan?”
Dan seseorang diantara yang hadir
segera berdiri sambil tanganya memegang sarung pedang yang ada dipinggangnya :
“Maka, saya akan menegurmu dengan ini !”
Maksudnya adalah ia akan mengangkat
pedangnya menentang perintah yang zalim itu.
Mendengar itu Umar tersenyum lebar.
“Alhadulillah, aku bersama dengan
orang orang yang benar”
Prof.Dr. Muhammad Badie’ menegaskan
bahwa Islam telah memberikan motivasi kepada para pemeluknya untuk menentang
kezaliman dengan cara menasehati dan memberikan petunjuk. Mengucapkan
‘Kalimatul Haq’ (kata-katan kebenaran) dihadapan para pelaku dosa memiliki
nilai yang sangat besar dihadapan Allah. Bahkan Islam menjadikan hal tersebut
sebagai kategori sebaik-baik jihad.
فعَنْ أَبِي سَعِيدٍ
الْخُدْرِيِّ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم:
أَفْضَلُ الْجِهَادِ كَلِمَةُ عَدْلٍ عِنْدَ سُلْطَانٍ جَائِرٍ أَوْ أَمِيرٍ
جَائِر
Dalam sebuah hadis dari Abu Sa’id Al
Khudry, ia berkata, telah bersabda Rasulullah Saw: ‘Sebaik-baik jihad adalah
kata-kata yang adil dihadapan penguasa yang semena-mena atau pimpinan yang
zalim.
Dalam Risalah pekanan yang berjudul
“Tindakan Makar Akan Kembali Kepada Pelakunya”, beliau menuliskan, bahwa untuk
menegakkan kewajiban ini membutuhkan iman yang kuat dan keyakinan yang kokoh,
serta tawakkal yang penuh kepada Allah. Disamping itu mereka tidak boleh takut
kecuali hanya kepada-Nya. Keyakinan tauhid dan tidak mensyarikatkannya akan
menumbuhkan keyakinan bahwa tidak ada satu makhlukpun di dunia ini yang dapat
mendatangkan kemudharatan dan manfaat.
Sumber : alhikmah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar