Breaking

Hikmah Dibalik Musibah dan Sakit

Hikmah Musibah
Mengapa Allah menurunkan musibah dan rasa sakit.


Menghapuskan dosa dan menyucikan jiwa. Allah Ta’ala berfirman
وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ (30)

dan apa saja musibah yang menimpa kamu Maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu) (QS Asy Syuro: 30)

وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: " مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ، وَلَا وَصَبٍ، وَلَا هَمٍّ، وَلَا حُزْنٍ، وَلَا أَذًى، وَلَا غَمٍّ، حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا، إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ

Dari Abu Hurairah bahwa Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah keletihan, kepayahan, kesedihan, gundah gulana, bahaya, menimpa seorang mukmin, sampai duri sekalipun yang menusuk seorang muslim, kecuali Allah akan mengampuni kesalahan-kesalahannnya dengan musibah tersebut.” (HR Muslim)

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam pernah berkunjung ke rumah Ummu Saib kemudian beliau berkata

جَابِرُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- دَخَلَ عَلَى أُمِّ السَّائِبِ أَوْ أُمِّ الْمُسَيَّبِ فَقَالَ « مَا لَكِ يَا أُمَّ السَّائِبِ أَوْ يَا أُمَّ الْمُسَيَّبِ تُزَفْزِفِينَ ». قَالَتِ الْحُمَّى لاَ بَارَكَ اللَّهُ فِيهَا. فَقَالَ « لاَ تَسُبِّى الْحُمَّى فَإِنَّهَا تُذْهِبُ خَطَايَا بَنِى آدَمَ كَمَا يُذْهِبُ الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ »

Ada apa denganmu wahai Ummu Saaib, engkau menggigil, dia menjawaba, “Aku sekarang tertimpa demam, semoga Allah tidak memberkahi penyakit demam.” Rasulullah berkata, “Janganlah engkau mencela penyakit demam, karena sesungguhnya penyakit demam itu menghapus dosa anak adam sebagaimana bara api menghilangkan karatan besi.” (HR Muslim: 6735)

Jadi hikmah pertama datangnya musibah, penyakit dan nestapa adalah dihapusnya kesalahan-kesalahan.

Hikmah kedua adalah mendapatkan pahala tak terhingga di akhirat.
Orang yang tertimpa penyakit di dunia akan mendapatkan pahala yang tak terhingga yang tidak mampu dimiliki oleh orang orang yang sehat.

عَنْ جَابِرٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- :« يَوَدُّ أَهْلُ الْعَافِيَةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَنَّ جُلُودَهُمْ قُرِضَتْ بِالْمَقَارِيضِ مِمَّا يَرَوْنَ مِنْ ثَوَابِ أَهْلِ الْبَلاَءِ ».

Dari sahabat Jabir radhiyallahu’anhu ia berkata, bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Orang-orang yang dianugerahi kesehatan ketika di dunia pada hari kiamat menginginkan agar kulit-kulit mereka dipotong-potong ketika di dunia dahulu, karena mereka melihat betapa besar pahala orang-orang yang tertimpa cobaan di dunia.” (HR Baihaqi, Ash-Shohihah 2206)

Allah dekat dengan orang yang sakit
Dalam hadis Qudsi Allah berfirman

قَالَ أَمَا عَلِمْتَ أَنَّ عَبْدِى فُلاَنًا مَرِضَ فَلَمْ تَعُدْهُ أَمَا عَلِمْتَ أَنَّكَ لَوْ عُدْتَهُ لَوَجَدْتَنِى عِنْدَهُ


Wahai anak Adam, tidakkah engkau tahu bahwa hambaku sedang sakit sedang engkau tidak menjenguknya, tidakkah engkau tahu jika engkau menjenguknya niscaya engkau dapati Aku dekat dengannya. (HR Muslim 6721)

Sumber : Suaraaliman.com

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.