Penyiksaan Anak - Anak Di Suriah
Foto Penyiksaan |
Foto eksklusif yang memperlihatkan penyiksaan
massal oleh rezim Syi’ah Nushairiyah yang diperoleh Zaman Alwasl, untuk pertama
kalinya menunjukkan korban perempuan dan anak-anak di antara 11.000 korban.
Foto menggambarkan tindakan nyata dari
kejahatan serius yang dilakukan oleh rezim terhadap 11.000 tahanan, menurut
advokat hak asasi manusia.
KHALID, 15 TAHUN
“MEREKA MENGGANTUNG
PERGELANGAN TANGANKU DI LANGIT-LANGIT, SEDANGKAN KAKIKU BERADA DI ATAS TANAH.
DAN KEMUDIAN AKU DIPUKULI”
Aku meninggalkan Suriah, karena pemboman yang terus menerus,
granat di mana-mana, dan penyiksaan-penyiksaan. Semua anak-anak ketakutan,
mereka tidak tahu apa yang sedang terjadi.
Aku ditahan. Kau lihat bekas ini? Tanganku diikat dengan kawat
plastik. Mereka mengikatnya dengan sangat kuat. Banyak anak-anak yang bersamaku
di sel itu, dan tangan mereka diikat sama sepertiku. Kami meminta mereka untuk
membuka ikatan ini, namun mereka semakin mengencangkan ikatannya.
Beberapa orang datang ke desaku. Aku berusaha untuk melarikan
diri, namun mereka membawaku ke penjara. Meskipun sesungguhnya itu bukanlah
penjara, melainkan sekolahku.
Sangat ironis, mereka membawaku ke sana untuk menyiksaku, di
tempat yang pernah aku gunakan untuk sekolah dan belajar. Mereka mengambil alih
sekolah tersebut dan menjadikannya pusat penyiksaan.
Ketika aku menyadari ke mana aku akan dibawa, maka aku sangat
sedih, aku ingin menangis.
Aku ditahan di sana selama sepuluh hari. Dua hari pertama kami
dipaksa untuk berdiri tegak dengan mata ditutup dan tanganku diikat dengan
kawat plastik. Aku masih memiliki bekas lukanya.
Aku sangat takut. Lebih dari 100 orang yang ditahan di sebuah
ruangan di sekolah itu. Salah satunya adalah anak laki-laki berumur 12 tahun.
Dia ditahan di penjara selama lima hari. Kedua tangannya diikat ke belakang,
sama sepertiku. Aku lalu berpikir, “apa yang dapat dia lakukan, dia hanya anak
kecil berusia 12 tahun.”
Setelah dua hari, aku dibawa keluar dari ruang itu untuk
diintrogasi. Selama itu, aku tidak makan apapun atau minum seteguk airpun, dan
aku sangat lemas waktu itu. Mereka menggantung dua tanganku di atap, sedang
kakiku tidak menyentuh tanah, kemudian aku dipukuli. Mereka ingin kami
berbicara, untuk mengakui sesuatu.
Kebanyakan orang hanya bertahan satu jam sebelum akhirnya
dilepaskan. Jika kamu digantung seperti itu lebih dari dua jam, maka kamu akan
mati.
Aku akhirnya dilepaskan. Dilepaskan dari rasa sakit yang sangat
akibat digantung seperti itu, dan dilepaskan dari pemukulan. Mereka
menurunkanku dan memerciki air dingin di wajahku agar aku terbangun. Kemudian
mereka menempelkan puntung rokok mereka di tubuhku. Di sini, aku masih memiliki
bekasnya.
Anak laki-laki berusia 12 tahun yang bersamaku pun di gantung
dan mendapatkan luka bakar dari rokok mereka, sama sepertiku.
Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri. Beberapa orang disiksa
dengan listrik. Aku tidak. Aku pun tidak tahu mengapa mereka disiksa seperti
itu sedang aku tidak. Aku rasa tidak ada alasan khusus, semua itu tergantung
dengan apa yang orang-orang ini inginkan. Mereka tak menunjukkan rasa simpati
ataupun belas kasih. Jumlah mereka kurang lebih 70 orang. Namun aku sendiri
tidak yakin.
Bukan hal yang aneh ketika melihat mereka menggunakan sekolah
sebagai tempat penyiksaan. Mereka menggunakan semuanya, sekolah-sekolah dan
klinik-klinik. Tempat yang dulu kami tuju untuk mendapatkan obat-obatan kini
berubah menjadi tempat penyiksaan. Aku sangat takut dengan tempat itu. Hingga
sekarang, aku masih takut.
Hal lain yang mereka lakukan adalah mereka menggunakan anak-anak
untuk melindungi diri mereka. Mereka tahu bahwa kami tidak akan menembak
anak-anak, maka mereka menaruh anak-anak di depan mereka, maka anak-anak
menjadi pelindung, dan bergerak ke desa-desa kami. Ini hal yang sangat
mengerikan bagi anak-anak. Banyak dari mereka yang tewas.
Anak - anak Suriah |
Diterjemahkan dari UNTOLD ATROCITIES (The story of
Syria’s Children) written by
Save the Children organization
Ref //#Arrahmah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar