Fitnah Besar Akhir Zaman
Fitnah Akhir Zaman |
Dalam berbagai
kesempatan, Rasulullah Shalallaahu ‘Alahi Wasallam kerapkali
memperingati kepada umatnya akan terjadinya berbagai bentuk kekacauan, fitnah,
dan bencana sampai terjadinya hari kiamat. Beliau telah menceritakan bahwa
salah satu tanda dekatnya kiamat adalah banyaknya fitnah besar yang menyebabkan
tercampurnya antara kebenaran dan kebatilan.
Di
saat itu iman manusia mudah tergoncang. Bahkan karena beratnya fitnah yang
dihadapi manusia, ada di antara mereka yang di waktu pagi dalam keadaan
beriman, di sore hari telah menjadi kufur. Di sore hari mereka beriman, ketika
masuk waktu pagi mereka telah kufur. Dalam riwayat yang sahih disebutkan bahwa
setiap kali muncul sebuah fitnah, seorang mukmin berkomentar, “Inilah yang
membawa kehancuranku.” Ternyata fitnah itu berlalu dan digantikan dengan fitnah
lain, dan setiap saat seseorang mengira fitnah yang tengah berlangsung tersebut
adalah fitnah yang membawa kebinasaan dirinya.
Dari
Abdullah bin Amru bin ‘Ash bahwa Rasulullah bersabda,
“Tidak
ada seorang nabi pun sebelumku kecuali pasti menerangkan seluruh kebaikan
kepada umatnya dan memperingatkan umatnya dari seluruh keburukan. Sesungguhnya
umat kalian ini, kesempatannya dijadikan berada pada generasi awal. Ada pun
generasi-generasi di akhir zaman akan menghadapi ujian besar dan
perkara-perkara yang kalian ingkari.
Akan
datang sebuah fitnah, sebagiannya lebih ringan dari sebagian lainnya
(maksudnya: beratnya fitnah yang tengah menimpa akan dianggap lebih ringan bila
dibandingkan beratnya fitnah yang akan terjadi sesudahnya). Setelah itu datang
fitnah yang lain, maka seorang mukmin akan mengatakan, “Inilah yang membawa
kebinasaanku.” Namun ternyata fitnah itu akhirnya berlalu dan datanglah fitnah
yang lain, sehingga seorang mukmin berkata, ”Barangkali fitnah inilah yang akan
membawa kehancuranku… barangkali fitnah inilah yang akan membawa kehancuranku.”(HR.Muslim
Kitab Al-Imarah no.3431, An-Nasa’i, Ibnu Majah, dan Ahmad).
Dalam
riwayat lain Rasulullah bersabda, ”Sesungguhnya, menjelang terjadinya Kiamat
ada fitnah-fitnah seperti penggalan-penggalan malam yang gelap gulita, pada
pagi hari seseorang dalam keadaan beriman, tetapi pada sore hari ia menjadi
kafir. Sebaliknya pada sore hari seseorang dalam keadaan beriman, namun di pagi
hari ia dalam keadaan kafir. Orang yang duduk pada masa itu lebih baik daripada
yang berdiri, orang yang berdiri lebih baik daripada yang berjalan, dan orang
yang berjalan lebih baik daripada orang yang berjalan cepat. Maka, patahkan
busur kalian, putus-putuslah tali kalian, dan pukullah pedang kalian dengan
batu. Jika salah seorang dari kalian kedatangan fitnah-fitnah ini, hendaklah ia
bersikap seperti anak terbaik di antara dua anak Adam (yakni sikap seperti
Habil, jangan seperti Qabil).” (HR.Abu Daud no.4259).
Abu
Hurairah meriwayatkan bahwasanya Rasulullah bersabda, “Bersegeralah kalian
melakukan amal saleh sebelum datangnya fitnah yang seperti potongan-potongan
malam yang gelap gulita. Pagi-pagi seseorang masih beriman, tetapi di sore hari
sudah menjadi kafir; dan sore hari seseorang masih beriman, kemudian di pagi
harinya sudah menjadi kafir.” (HR. Muslim: Kitab Al-Iman no.169).
Ini
merupakan peringatan penting bagi setiap manusia, bahwa banyaknya fitnah yang
menyebabkan seseorang murtad, merupakan tanda dekatnya akhir zaman. Untuk skala
lokal, barangkali yang paling nyata adalah fenomena fitnah kesulitan hidup,
kemiskinan, dan kesengsaraan yang menyebabkan seseorang dengan mudah menukar
agamanya. Juga godaan dunia yang dikemas sedemikian menggiurkan bagi siapa pun
untuk mencicipinya, sehingga siapa pun yang tidak memiliki ketahanan iman,
sangat mungkin mengubah imannya dalam bilangan hari.
Namun
di antara berbagai fitnah yang dinubuatkan oleh beliau Shalallaahu
‘Alahi Wasallam, tidak ada satu pun fitnah yang lebih berbahaya,
lebih dahsyat, dan lebih keras efek yang ditimbulkannya melebihi fitnah Dajjal.
Hal ini sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah,
“Semenjak
Allah menciptakan keturunan Adam hingga hari kiamat nanti, tidak ada fitnah
yang lebih besar di muka bumi ini dibandingkan fitnah Dajjal.” (HR.Muslim:
Kitab Al-Fitan wa Asyrath As-Sa’ah no. 5239).
Demikian
fitnah Dajjal, sehingga setiap rasul yang diutus kepada umat manusia senantiasa
memperingatkan bahaya fitnah tersebut kepada umatnya, sebagaimana dijelaskan
dalam hadits sahih berikut ini,
“Sesungguhnya
Allah tidak mengutus seorang nabi, melainkan nabi tersebut telah memperingatkan
kaumnya dari fitnah Dajjal. Nabi Nuh telah memperingatkan umatnya akan fitnah
Dajjal, demikian pula para nabi sesudahnya. Ketahuilah, sesungguhnya Dajjal
akan muncul di antara kalian (maksudnya pada masa umat ini yang merupakan umat
terakhir) dan perkara Dajjal itu tidak lagi samar bagi kalian. Demikian pula
perkara Rabb kalian tidak samar lagi bagi kalian (beliau bersabda demikian
sebanyak tiga kali). Sesungghnya Rabb kalian tidak buta sebelah, sedangkan
Dajjal adalah makhluk yang buta mata sebelah kanannya, seakan-akan matanya
adalah buah anggur yang terapung.” (HR.Muslim).*/Sudirman
Dari buku: Negeri-Negeri
Akhir Zaman, penulis: Abu Fatiah Al-Adnani.
sumber : hidayatulloh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar