Breaking

Bersiaplah untuk Hari Yang Dinanti

Sunnah Memanah
Saudaraku, pintu syahid adalah jihad fisabillah, sedang jihad fisabilillah membutuhkan kekuatan dan kebugaran fisik. Maka orang yang tidak berupaya memperkuat fisiknya, seolah tidak mempunyai keinginan untuk ikut dalam kafilah jihad. Orang yang tidak mempunyai keinginanan untuk ikut dalam kafilah jihad berarti tidak mempunyai keinginan untuk meraih syahadah.

Allah menegaskan pentingnya kekuatan dalam firman-Nya, “Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggetarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya (QS Al-Anfal :60)

Kata wa a’iddu (dan persiapkanlah) adalah kalimat perintah yang bermakna wajib.

Dari Uqbah bin Amir dia berkata: saya mendengar Rosululloh bersabda diatas mimbar: “Persiapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kalian sanggupi”, ketahuilah bahwa sesungguhnya kekuatan itu adalah memanah…3x. (Hr Muslim).

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Memanah dan berkudalah, dan kalian memanah lebih aku sukai dari pada berkuda.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Majah. Hadits ini Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani).

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Orang mukmin yang kuat lebih baik daripada orang mukmin yang lemah (HR. Muslim).

Maka siapa yang meninggalkan (pengetahuan/kemampuan) memanah (di antaranya menembak) setelah ia mengetahuinya karena membencinya, maka itu adalah nikmat yang ditinggalkannya atau yang ia kufuri.

Syaikh Anwar al-Awlaki dalam nasehatnya mengatakan, “Kesehatan dan kekuatan fisik adalah bagian dari persiapan berjihad. Karena menjadi seorang mujahidin harus mampu berjalan selama berjam-jam, menempuh jarak yang sangat jauh, mendaki gunung dan bukit dan mampu berlari dengan cepat, bahkan sambil membawa perlengkapan yang berat. Di medan jihad, mereka yang fisiknya lemah hanya akan menjadi beban bagi mujahidin lainnya karena hanya akan memperlambat gerakan para mujahidin”

Syaikh Yusuf Al-Uyairi mengatakan, “Sesungguhnya ketangkasan seorang mujahid untuk lari jarak jauh dan kemampuanya untuk mencurahkan kekuatan fisik dalam waktu lama merupakan faktor utama untuk bisa bereaksi dengan bagus di lapangan. Seorang mujahid terkadang menguasai sebuah senjata, namun karena tidak memiliki ketangkasan dia tidak mampu memilih tempat yang tepat untuk menembak dan dia tidak mampu untuk memanjat dinding atau bangunan untuk melaluinya. Itu semua karena tidak adanya ketangkasan fisik. Seorang mujahid yang memiliki ketangkasan tinggi memungkinkan baginya untuk menyempurnakan pekerjaannya sebaik mungkin, hingga walaupun dia tidak menggunakan senjata, dia tetap bisa menyelesaikan pekerjaan dengan sempurna. Sebab, dia mampu melakukan manuver dan mengambil tempat paling baik untuk menembak. Dia juga mampu menjalankan tugas-tugasnya dengan cepat dan ringan, beban fisik tidak pernah menganggunya untuk berpikir dan berinisiatif cepat. Dari sini, kita dapat mengetahui bahwa, ketangkasan fisik merupakan penopang penting bagi mujahid, terkhusus untuk kasus perang kota.

Pada zaman kita, hampir semua jihad di dunia dilakukan dengan cara perang gerilya dan perang kota. Ini semua membutuhkan ketangkasan fisik yang tinggi. Maka dari itu wahai saudaraku, janganlah engkau menjadi beban bagi rekan-rekanmu! Mulailah dari sekarang untuk berlatih ketangkasan fisik yang cukup.

Jangan meremehkan masalah ketangkasan fisik ini, wahai saudaraku! Ketahuilah bahwa pahala berlatih ketangkasan fisik sangat besar apabila engkau mengikhlaskan niat dan meniatkan sebagai idad untuk jihad fisabilillah. Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada orang mukmin yang lemah. Termasuk kekuatan fisik.”


Sumber : Kiblat/Sunnah Memanah

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.