Bahaya Liberalisme dalam Islam
Bahaya Liberalisme |
*WASPADAI 5 LANGKAH
LIBERALISASI AGAMA ISLAM*
Kaum liberalis dan Sekuler
telah gencar menyebarkan propaganda yang nampak Islami.
Berikut aneka PROPAGANDA
LIBERAL dan jawaban kontra-logika sesat terkait :
*1. PROPAGANDA SHALAT*
“Buat apa SHALAT kalau riya’
tidak ikhlas, karena tidak diterima oleh ALLAH SAW. Lebih baik bersihkan hati
dulu, nanti kalau sudah ikhlas tidak riya’, maka baru shalat agar diterima oleh
ALLAH SWT.”
TARGET :
Kalimat ini bertujuan untuk
pembenaran meninggalkan shalat dengan “dalih” pembersihan hati dulu.
JAWAB :
Wajib shalat walau masih
riya’ belum ikhlas, karena shalat adalah KEWAJIBAN AGAMA. Setiap muslim, ikhlas
ataupun riya’, rela atau pun terpaksa, tetap WAJIB mendirikan Shalat.
Dan Shalat adalah BENTENG
dari segala perbuatan KEJI dan MUNKAR, termasuk riya’, sebagaimana firman ALLAH
SWT dalam QS. Al-‘Ankabuut ayat 45.
اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ
الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ
وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ
“Bacalah apa yang telah diwahyukan
kepadamu, yaitu Al Kitab (Al-Qur'an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat
itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya
mengingat ALLAH (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat
yang lain). Dan ALLAH mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Justru : Shalat adalah OBAT HATI yang
bisa menyembuhkan dan menghilangkan penyakit hati seperti riya’ dan ‘ujub.
Bagaimana penyakit hati bisa sembuh
tanpa mendirikan Shalat?!
*2. PROPAGANDA JILBAB*
“Lebih baik tidak pakai JILBAB, tapi
hatinya baik, daripada pakai Jilbab tapi hatinya busuk." Dan kalimat rancu
ini, "Lebih baik jilbabkan (jaga) hati dulu spy baik. Baru menjilbab
(jaga) fisik kemudian."
TARGET :
Kalimat ini bertujuan untuk
membenarkan pelepasan Jilbab dengan “dalih” yang penting hatinya baik.
JAWAB :
Jilbab adalah KEWAJIBAN AGAMA, baik si
pemakai berhati baik maupun buruk, maka Jilbab tetap WAJIB dikenakan oleh para
Wanita Muslimah sesuai dengan ketentuan Syariat, sebagaimana firman ALLAH SWT :
يَا أَيُّهَا
النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ
عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا
يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
“Hai Nabi, katakanlah kepada
isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: ‘Hendaklah
mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya
mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah
adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
(QS. Al-Ahzab : 59).
Justru : Jilbab juga termasuk OBAT
HATI yang akan ikut merangsang penyembuhan penyakit hati, sekaligus identitas
muslimah yang jadi benteng dari segala gangguan.
Karenanya, lebih baik memakai jilbab
dan berhati baik, daripada berhati baik tanpa jilbab, apalagi berhati busuk
tanpa jilbab.
*3. PROPAGANDA KEPEMIMPINAN*
“Lebih baik PEMIMPIN KAFIR asal jujur,
adil, baik, cerdas dan pekerja keras, daripada PEMIMPIN MUSLIM yang khianat,
jahat, bejat, bodoh dan pemalas.” Dan kalimat rancu ini, "Lebih baik
golput daripada memilih Pemimpin Muslim yg 'kurang' Islami."
TARGET :
Kalimat ini bertujuan untuk
membolehkan orang Kafir memimpin umat Islam di wilayah mayoritas muslim. Dan
meniadakan pemimpin muslim.
JAWAB :
Berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah
serta Al-Ijma’ bahwasanya Orang Kafir HARAM memimpin umat Islam di negeri Islam
atau di wilayah mayoritas muslim.
Kepemimpinan dalam pandangan Al-Qur’an
bukan sekadar kontrak sosial antara sang pemimpin dengan masyarakatnya, tetapi
merupakan ikatan perjanjian antara dia dengan Allah SWT, sebagaimana termaktub
dalam firmanNya :
وَ إِذِ ابْتَلَى
إِبْرَاهِيْمَ رَبُّهُ بِكَلِمَاتٍ فَأَتَمَّهُنَّ قَالَ إِنِّيْ جَاعِلُكَ
لِلنَّاسِ إِمَامًا قَالَ وَ مِنْ ذُرِّيَّتِيْ قَالَ لاَ يَنَالُ عَهْدِي
الظَّالِمِيْن
“Dan (ingatlah) tatkala telah diuji
Ibrahim oleh TuhanNya dengan beberapa kalimat, maka telah dipenuhinya semuanya.
Diapun berfirman : Sesungguhnya Aku hendak menjadikan engkau Imam bagi manusia.
Dia berkata : Dan juga dari antara anak-cucuku. Berfirman Dia : Tidaklah akan
mencapai perjanjianKu itu kepada orang-orang yang zalim.”
(QS. Al-Baqoroh : 2).
Karenanya, lebih baik Pemimpin Muslim
yang jujur, adil, baik, cerdas dan pekerja keras, daripada Pemimpin Kafir yang
jujur, adil, baik, cerdas dan pekerja keras, apalagi Pemimpin Kafir yang
khianat, jahat, bejat, bodoh dan pemalas.
*4. PROPAGANDA POLITIK*
“Islam itu suci dan ulama itu mulia,
sedang POLITIK kotor. Karenanya, jangan bawa Islam dan ulama ke dalam politik.”
Dan kalimat rancu, "Islam Yes, Politik No." Serta kalimat rancu,
"Islam Yes, Demokrasi No."
TARGET :
Kalimat ini bertujuan untuk menjauhkan
Islam dan ulama dari politik agar para Politisi Durjana bebas dan leluasa
mengatur Negara dan Bangsa sesuai “Syahwat Syaithooniyyah”-nya.
JAWAB :
Islam itu suci dan ulama itu mulia,
sedang politik (سياسي) itu PENTING untuk
mengurus negara dan bangsa. Karenanya, hanya Islam yang suci dan ulama mulia
yang boleh masuk ke dalam politik agar tidak dikotori oleh para Politisi
Durjana.
Karenanya, Islam menjadikan
Kekhilafahan menjadi salah satu Bab penting dalam Fiqih Islam. Dan Rasulullah
Shalallahu ‘alaihi wasallam bersama Khulafa Rasyidin Radhiallahu anhum, telah
mempraktekkan POLITIK ISLAM yang benar lagi bersih untuk menjadi suri tauladan
bagi segenap umat Islam.
*5. PROPAGANDA TATHBIQ SYARIAH*
“SYARIAT ISLAM adalah aturan hukum
yang bagus, saat diterapkan di zaman Generasi Terbaik “shahabat”, maka hasilnya
bagus.
Sedang zaman sekarang generasi umat
Islam sangat lemah dan tidak bagus, sehingga tak mampu menjalankan Syariah yang
begitu paripurna. Karenanya, umat Islam saat ini jangan sibuk dengan perjuangan
TATHBIQ SYARIAH (penerapan syariah) dulu, tapi harus fokus kepada perbaikan
diri sendiri dulu.”
TARGET :
Kalimat ini bertujuan agar umat Islam
tidak lagi menperjuangkan Tathbiq Syariah dengan “dalih” memperbaiki diri dulu.
JAWAB :
Syariat Islam adalah aturan hukum yang
bagus, dan selalu dijalankan oleh para shahabat, sehingga menjadi Generasi
Terbaik.
Nah, generasi zaman sekarang yang
lemah dan kurang bagus, justru karena tidak jalankan Syariat Islam dengan baik.
Karenanya, generasi sekarang wajib
mencontoh para shahabat dalam menjalankan Syariah yang begitu paripurna,
sehingga bisa menjadi generasi yang bagus juga.
INGAT : Dahulu para shahabat sebelum
masuk Islam merupakan Generasi Jahiliyah yang buruk, lalu masuk Islam dan menjalankan
Syariah Islam, sehingga menjadi Generasi Terbaik sebagaimana dipuji oleh ALLAH
SWT dalam firmanNya :
كُنْتُمْ خَيْرَ
أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ
الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلَوْ ءَامَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ
خَيْرًا لَهُمْ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ
“Kamu adalah umat yang terbaik yang
dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma`ruf, dan mencegah dari yang
munkar, dan beriman kepada ALLAH. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu
lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan
mereka adalah orang-orang yang fasik.”
(QS. Al-Imron : 110).
Kesimpulannya, siapa yang ingin
menjadi Generasi Terbaik, maka wajib perjuangkan Tathbiq Syariah, karena
Syariah lah yang mampu mengubah pribadi dan masyarakat menjadi Generasi
Terbaik.
📝 Silakan dishare sebanyak banyaknya.
Semoga menjadi ladang amal jariyah bagi kita. Aamiin
*_“Barangsiapa memberi petunjuk pada
kebaikan, maka ia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengikuti
ajakannya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun juga.”_*
[HR. Muslim]
═══════════
Sumber : MCA FB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar