Akhlak Para Salaf
Akhlak Mulia Para Salaf |
Oleh: KH. Farid Ahmad
Okbah. MA حفظه الله
Beranggapan paling
hebat, paling sempurna, merendahkan orang lain, melecehkan orang lain,
meganggap kecil orang lain, itu semua bukan perilaku Salaf.
Imam Al-Ajurri menulis
sebuah kitab berjudul Akhlaq Al-Ulama, beliau menyebutkan 3 sifat
orang alim;
Pertama, Jika dia bertemu dengan orang yang lebih
alim, ia akan banyak diam dan mendengarkan. Artinya ia banyak menimba ilmu
darinya.
Kedua, Jika dia bertemu dengan orang yang ilmunya
sama, ia akan berdialog dan berdiskusi. Dan dia tidak bersikap menggurui.
Ketiga, Jika dia bertemu dengan orang yang ilmunya
lebih rendah, ia akan berikan dan ajarkan ilmunya.
Inilah salaf, ia tidak
pernah meremehkan. Dan inilah yang harus dimiliki oleh orang yang mengikuti
manhaj Salaf.
Jangan mudah kita
meremehkan orang, menganggap kecil orang, belum tentu orang itu tidak lebih
baik dari kita.
Bahkan Abu Bakar
Ash-Shiddiq memiliki akhlak yang mulia, yang jika kita praktekkan sungguh mulia
akhlak dan perangai kita. Apa kata Abu Bakar Ash-Shiddiq? “Jika saya berjumpa
dengan orang yang lebih tua, akan saya katakan, ‘Orang ini pasti lebih banyak
amalnya daripada saya!’. Dan jika bertemu dengan seseorang yang lebih muda,
akan saya katakan, ‘Dia pasti lebih sedikit dosanya daripada saya!’.”
Oleh karenanya, dalam
hadits disebutkan;
عَنْ جَابِرٍ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إِنَّ مِنْ أَحَبِّكُمْ إِلَيَّ وَأَقْرَبِكُمْ
مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ القِيَامَةِ أَحَاسِنَكُمْ أَخْلاَقًا
Dari Jabir bahwasanya
Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam bersabda,
“Sesungguhnya di antara kalian yang paling aku cintai dan paling dekat
majlisnya denganku pada hari kiamat adalah yang paling baik akhlaknya.” (HR.
Tirmidzi, no. 2018, dihasankan Al-Albani)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar