Akibat Dukung AHOK, PPP Sulit Cari Kader Baru
PPP Dukung Penista Agama |
Pemilihan Gubernur DKI
Jakarta yang berlangsung beberapa waktu lalu ternyata membawa dampak buruk bagi
DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sumut.
Mereka menjadi kesulitan memperkuat dukungan akibat dituduh
sebagai pendukung Ahok atau Basuki Tjahaja Purnama yang oleh pengadilan
ditetapkan sebagai penista agama. Selain itu PPP juga dituding sebagai
pendukung UU Ormas.
Akibatnya,
banyak pihak meragukan eksistensi PPP sebagai partai Islam. Tak hanya oleh
publik yang masih belum bergabung dengan partai berlambang Ka’bah tersebut, di
internal juga terjadi perpecahan.
Ketua DPW PPP
Sumut, Yulizar Parlagutan Lubis menyatakan hal tersebut dalam sambutannya di
Musyawarah Kerja Wilayah yang berlangsung di Asrama Haji Medan, Selasa
(19/12/2017). Bahkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai institusi penampung
aspirasi umat Islam juga meragukan keberadaan PPP.
“PPP dituduh
sebagai pendukung pelaku penistaan agama, ini sungguh fitnah yang sangat
merugikan kami,” kata Yulizar yang merupakan anggota DPRD Sumut.
Yulizar meminta
kepada Ketua Umum DPP PPP Romahurmudziy yang turut hadir di Mukerwil agar
mengklarifikasi tuduhan atau fitnah tersebut karena PPP Sumut tengah berupaya
agar pada Pemilu Legislatif 2019 bisa menduduki posisi tiga besar.
Saat ini PPP di
Sumut hanya menduduki posisi 9 dengan memiliki empat kursi di DPRD Sumut.
Sedangkan di kabupaten/kota total terdapat 53 kursi di DPRD. Semuanya tersebar
di 20 dari 33 kabupaten/kota di Sumut.
“Dari 33
kabupaten/kota di Sumut masih ada 13 di antaranya yang PPP tidak memiliki kursi
di DPRD,” kata Yulizar.
Menjawab
permintaan Yulizar, Romahurmudziy yang akrab disapa Romi menyatakan tuduhan
atau fitnah kepada PPP sebagai pendukung Ahok adalah manuver dari Djan Faridz
agar kepemimpinannya di PPP mendapat pengakuan. Sebab di bawah kepemimpinannya
PPP tidak pernah mendukung Ahok.
“Bersama PKB
dan PAN, PPP mendukung Agus Harimurty Yudhoyono pada Pilkada DKI. Hal itu sudah
saya jelaskan saat berkunjung ke Tapsel dan daerah lainnya,” ujar Romi, seperti
dilansir media Medan Bisnis.
Romi menyatakan
agar PPP di Sumut berhasil naik ke posisi tiga besar dibutuhkan kerja keras.
sumber: indonesiaraya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar